Rabu, 24 November 2010

KEY AND VALUE in MySQL

MANAJEMEN DATABASE DALAM MYSQL KETERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN KEY AND VALUE



DATABASE

I. HIRARKI DATA
• File yaitu kumpulan catatan data yang berhubungan dengan
subyek tertentu.
• Catatan adalah elemen data yang berhubungan dengan
obyek tertentu.
• Elemen data yaitu unit data terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi menjadi unit yang berarti.
Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya
informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan
bahwa sumber daya data perusahaan akurat , mutakhir , aman
dari gangguan yang tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data mencakup :
• Pengumpulan data • Integritas pengujian
• Penyimpanan • Keamanan
• Pemeliharaan • Organisasi
• Pengambilan

II. PENYIMPANAN SEKUNDER
1. Penyimpanan Berurutan (Sequential Access Storage Device)
􀂉 Suatu organisasi / penyusunan data di suatu medium
penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan mengikuti satu
catatan lain dalam suatu urutan tertentu .
􀂉 Contoh pita magnetik yg digunakan untuk menyimpan data
komputer memiliki bentuk fisik yg sama dengan pita audio.
2. Penyimpanan Akses Langsung (Direct Access Storage Device)
􀂉 Cara mengorganisasikan data yang ditulis dan dibaca tanpa
pencarian secara berurutan.
􀂉 DASD dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium
penyimpanan dan digunakan sebagai media input.

III. PEMROSESAN DATA
1. Pemrosesan Batch
􀂉 Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus
dalam batch.
􀂉 kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu
memiliki informasi mutakhir yg menggambarkan sistem fisik.
2. Pemrosesan On-Line
􀂉 Pengolahan transaksi satu per satu, kadang saat terjadinya
transaksi, karena pengolahan on-line berorientasi transaksi.
3. Sistem Real Time
􀂉 Sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini
mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik.

IV. DATABASE
1. Era permulaan database ditandai dengan :
􀂉 Pengulangan data
􀂉 Ketergatungan data
􀂉 Kepemilikan data yang tersebar
2. Konsep Database
􀂉 Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file.
􀂉 Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan
pengulangan dan mencapai independensi data.
􀂉 Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan
pada program yang memproses data.
􀂉 Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi
dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program.
􀂉 Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
3. Saat mengadopsi konsep database, Struktur Database menjadi :
• Database
• File
• Catatan
• Elemen data

4. Keuntungan DBMS
1. Mengurangi pengulangan data.
2. Mencapai independensi data.
􀂉 Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi.
􀂉 Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa
mempengaruhi program yang mengakses data.
3. Mengintegrasikan data dari beberapa file.
􀂉 Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis,
organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
4. Mengambil data dan informasi secara cepat.
􀂉 Hubungan logis query language memungkinkan pemakai
mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
5. Meningkatkan keamanan.
􀂉 Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat
menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi,
directori pemakai, dan bahasa sandi.
5. Kerugian DBMS
1. Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
2. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
3. Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA.

V. PERANAN DATABASE & DBMS DALAM MEMECAHKAN MASALAH
Peranan DATABASE :
Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan
berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.

Peranan DBMS :
1. Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun
data duplikat dalam satu file.
2. Data dan program menyatu.
3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
4. Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
5. Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.










DATABASE DAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE
MANAJEMEN DATA
Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya informasi yang akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data
Kegiatan manajemen data mencakup :
Pengumpulan data. Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam status formulir yang disebut dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input bagi sistem.
Integritas dan pengujian. Data tersebut diperiksa untuk menyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
Penyimpanan. Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan magnetik.
Pemeliharaan. Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.
Keamanan. Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
Organisasi. Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
Pengambilan. Data tersedia bagi pemakai
PENYIMPANAN SEKUNDER
Penyimpanan berurutan.
Penyimpanan berurutan (sequential storage) adalah suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan nomor pegawai.

Penyimpanan pita magnetik
Pita magnetik yang digunakan untuk menyimpan data komputer memiliki bentuk fisik yang sama dengan pita audio. Pita ini terdiri dari bahan plastik yang dilapis dengan suatu zat yang memungkinkan perekaman.
Memperbarui file pita magnetik
Sejumlah file yang menyediakan gambaran konseptual dari perusahaan tersebut file master. Ada file master persediaan, file master pelanggan, file master pegawai, dsb. Tiap file master berisi data tentang suatu subyek tertentu.
File master diperbarui dengan data dari file transaksi. Suatu file transaksi berisi data yang menggambarkan kegiatan perusahaan seperti penjualan, pembelian, dan waktu kerja pegawai.
Pengunaan pita magnetik
Pita magnetik angat cocok untuk dgunakan sebagai medium penyimpanan historis. Perusahaan dapat menyimpan data pada pita dan menyimpan pita tersebut sebagai catatan kegiatan bisnis. Pita magnetik juga digunakan sebagai file backup dari file master yang tertulis pada alat penyimpanan akses langsung. Pita magnetik dapat pula berfungsi sebagai medium input. Pita magnetik dapat berfungsi sebagai medium komunikasi yang dapat dikirimkan melalui pos.
Penyimpana akses langsung
Penyimpanan akses langsung (direct access storage) adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan catatan – catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Unit perangkat keras yang memungkinkan hal ini disebut Direct Access Storage Device (DASD).
Penyimpanan piringan magnetik
Piringan (disk) yang digunakan untuk mencatat data komputer biasanya terbuat dari metal dan dilapisi bahan perekaman yang sama dengan pita magnetik. Beberapa piringan dapat disusun menjadi suatu tumpukan piringan (disk stack) vertikal. Jalur adalah suatu pola melingkar dari bit – bit data. Tumpukan piringan dimasukkan dalam suatu disk drive atau disk unit.
Membaca dan menulis data pada piringan
Disk address menetukan nomor jalur, nomor read/write head, serta biasanya nomor catatan pada jalur – catatan 1, catatan 2, dan seterusnya.
Pembuatan alamat catatan
Ada tiga pendekatan dasar untuk menghasilkan alamat yang diperlukan DASD untuk mengakses suatu catatan. Pendekatan tersebut adalah direct, hashing, dan indexed sequential.
Direct addressing. Pada direct addressing, kunci catatan (record key) berfungsi sebagai alamat. Kunci (key) adalah elemen data yang mengidentifikasi catatan suatu file.
Hashing. Menghitung alamat dari kunci itu dapat dilakukan. Alamat diubah oleh suatu algoritma yang disebut hashing scheme atau randomizing formula untuk menghasilkan alamat. Overflow area adalah suatu bagian dari DASD yang dicadangkan untuk penyimpanan catatan – catatan yang kuncinya telah ditentukan. Kunci – kunci duplikat itu disebut synonym.
Indexed sequential. Jika suatu file diorganisasikan secara indexed sequential, catatan – catatan dicatat pada piringan secara berurutan. Kemudian kunci catatan ini dan disk address-nya ditempatkan dalam satu file atau tabel tersendiri yang disebut indeks.
Penggunaan DASD
DASD adalah medium file master yang baik. Pengunaan lain yang terpopuler adalah sebagai medium penyimpanan sementara untuk menampung data semi-terproses.


HUBUNGAN PENYIMPANAN SEKUNDER DENGAN PEMROSESAN.
Terdapat dua cara utama untuk mengolah data-pengolahan batch dan pengolahan online. Pengolahan batch mencakup pengumpulan transaksi dan pemrosesan semuanya sekaligus, dalam batch. Pengolahan online mencakup pengolahan transaksi satu persatu, kadang saat terjadinya transaksi.
Pengolahan batch
Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master – perswediaan, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut siklus harian.
Pengolahan online
Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetic.

Sistem realtime
Sistem realtime adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada status sistem fisik. Sistem realtime adalah bentuk khusus dari sistem online.sistem online menyediakan sumber daya konseptual tersebut dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik.


ERA SEBELUM DATABASE
Era penggunaan computer yang ada sebelum konsep database dengan pengulangan data (data redundancy), ketergantungan data (data dependency), dan kepemilikan data yang tersebar (diffused data ownership).
Pengulangan data
Saat sistem pengolahan data dirancang, file data input yang diperlukan oleh sistem tersebut diciptakan tanpa mempertimbangkan bagaimana data tersebut mempengaruhi sistem lain. Mungkin banyak, atau bahakan seluruh, data dalam sustu file baru telah terdapat dalam file yang sudah ada. Hasilnya adalah pengulangan data atau duplikasi.
Ketergantungan data
Ketergantungan data mengacu pada penggabungan yang erat antara spesifikasi data dan program computer. Karakteristik data seperti panjang field, panjang catatan, dan lain – lain dikodekan kedalam tiap program yang mengakses data tersebut.
KEBANGKITAN ERA DATABASE
Organisasi logis (logical organization) mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pemakai melihat data. Organisasi fisik (physical organization), sebaliknya merupakan cara computer melihat data – sebagai file – file yang terpisah.
Tugas spesialis informasi adalah menyediakan organisasi logis yang diperlukan oleh pemakai dalam kendala dari organisasi fisik.


Integritas logis dalam satu file
Dua pendekatn memungkinkan catatan – catatan pada satu file dipih berdasarkan karakteristiknya daripada berdasarkan kuncinya. Pendekatan ini disebut inverted file dan linked list. Keduanya membutuhkan DASD.
Inverted file. Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu, tetapi suatu indeks yang menyertainya memungkinkan catatan – catatan dari file itu dipilih dalam urutan yang berbeda.
Inverted file dirancang untuk memecahkan jenis masalah berupa permintaan manajer atas laporan yang mendaftarkan hanya catatan –catatan tertentu dalam suatu file. Inverted file index seperti itu, juga sering disebut indeks sekunder.
Linked list.
Suatu file tersendiri, yaitu salesperson link, ditambahkan pada tiap catatan dalam file master wiraniaga. Field tersebut berisi link, atau pointer, yang menghubungkan semua catatan dari setiap wiraniaga. File yang berisi link filed disebut linked list.


Integritas logis antara beberapa file
Link digunakan untuk saling menghubungkan catatan- catatan dalam satu file dengan catatn – catatan yang berhubungan dengan secara logis di file – file lain. Sistem GE ini dimulai, yaitu integrated data store, dan merupakan langkah maju pertama menuju satu database terintegrasi dari beberapa file.


KONSEP DATABASE
Database adalah suatu koleksi computer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi logis dari catatan – catatan dalam banyak file ini disebut konsep database.
Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
STRUKTUR DATABASE
Hubungan eksplisit.
Satu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan – catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan – catatan tersebut dalam suatu hirarki, ini disebut struktur hirarki.
Suatu catatan yang memiliki anak catatan disebut parent, dan anak catatan itu disebut children.
Hubungan implisit
Hubungan implisit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatn data yang telah ada. Data dalam database relasional ada dalam bentuk tabel – tabel yang disebut flat file. Flat file adalah suatu penyusunan data dua dimensi dalam kolom – kolom dan baris – baris.
PERANGKAT LUNAK DATABASE
Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implisit, disebut sistem manajemn database.
MENCIPTAKAN DATABASE
Menentukan kebutuhan data
Definisi dari kebutuhan data adalah langkah kunci mencapai CBIS. Nama yang diberikan untuk deskripsi dari semua data perusahaan adalah model data perusahaan.
MENGGUNAKAN DATABASE
Query adalah permintaan informasi dari data-base, dan query language adalah bahasa khusus yang user-friendly yang memungkinkan computer menjawab query.
SUATU MODEL DBMS
Manajer database adalah elemen paling penting karena menangani permintaan data para pemakai. Query language dan DML adalah bagian dari manajer data-base.
PENGELOLA DATABASE
Tugas DBA terbagi dalam empat area utama: perencanaan database, penerapan database, operasi database, dan keamanan database.

MENEMPATKAN DATABASE DAN DBMS DALAM PERSPEKTIF
Keuntungan DBMS :
Mengurangi pengulangan data
Mencapai independensi data
Mengintegrasikan data dari beberapa file
Mengambil data dan informasi secara tepat
Meningkatkan keamanan
Kerugian DBMS :
Memperoleh perangkat lunak yang mahal
Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar
Mempekerjakan dan mempertahankan staff DBA
IKHTISAR
Manajemen data adalah subset dari irm yang melaksanakan fungsi pengumpulan, pengujian dan integritas, penyimpanan, pemeliharaan, keamanan, organisasi dan pengambilan data. Alat penyimpanan sekunder ada dalam dua jenis – berurutan dan akses langsung. Jenis DASD paling popular adalah piringan magnetic. Istilah realtime digunakan untuk menggambarkan sistem online yang bereaksi cukup cepat pada kegiatan dalam sistem fisik sehingga dapat mengendalikan sistem itu.

SISTEM PENGOLAHAN DATA
A. SISTEM PENGOLAHA DATA
System yang melakukan tugas pengolahan data adalah system pengolahan data. Dalam pandangan kita, system pengolahan data adalah sama dengan system akuntansi. Pndangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya computer hnaya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP.
Selama beberapa tahun telah digunakan empat jenis pengolahan data :
- system manual. System pertama adalah manual system ini hanya terdiri atas orang pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku besar menggambarkan recod dari operasi perusahaan.
- Mesin keydriven, penemuan mesin ini seperti cas register, mesin ketik dan kalkulator meja meringankan tugas pengurusan data yang besar.
- Mesin punched card, dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar mencatat transaksi mereka dalam benituk punched card (kartu berlubang) dan menggunakan mesin puched card pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.
- Computer. Sekarang, semua organisasi yang besar dan sebagian besar organisasi yang lebih kecil mengandalkan computer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka.

B. TUJUAN PENGOLAHAN DATA
Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara redod perusahaan yang akurat dan up to date.

C. TUGAS PENGOLAHAN DATA
Tanpa memandang apakah system pengolahan data perupa manual, key driven computer atau kombinasi ada empat tugas dasar yang dilakukan
- pengumpulan data
sepanjang perusahaan memberikan barang dan jasa dan kepala lingkunganya, tiap tindakanya ini digambarkan dalam record data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, hal ini disebut transaksi.
- pengubahan data
diperlukan untuk mengubah data untuk mentranformasikannya menjadi format yang dapat digunakan. Operasi pengubahan data mencakup :
pengklasifikasian. Elemen data dimasukan ke dalam record untuk digunakan sebagai kode untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan record.
Penyortiran. Record disusun dalam urutan tertentu berdasarkan pada kode atau elemen data yang lain. Sebagai contoh, file record penggajian disusun sedemikan rupa sehingga semua record untuk tiap karyawan dapat dijadikan satu dan record untuk tiap karyawan berada dalam urutan menurut tanggal.
Penkalkulasian. Operasi aritmatika dan logika dilakukan pada elemen data yang menghasilkan elemen data tambahan. Sebagai contoh, dalam system penggajian, biaya perjam, dikalikan jumlah jam kerja untuk ,menghasilkan pendapatan kotor.
Perekapitulasian. Ada banyak data yang perlu disinteesis atau dipersingkat menjadi bentuk total dan subtotal.
- penyimpanan data
pada perusahaan kecil, ada ratusan transaksi dan tindakan tiap harinya sedangkan diperusahan yang lebih besar, mungkin saja ada ribuan. Epson, misalnya, menyatakan bahwa tiap sepuluh detik, salah satu dari pelanggannya memasang atau menginstal computer atau printer Epson.
- Pembuatan dokumen
System pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik yang berada dijdalam atau diluar perusahan.
- Sifat pengolahan data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan aplikasi computer lain. System pengolahan data :
a. menjalankan tugas penting
b. mengikuti prosedur standar secara relative
c. mendapatkan data yang lengkap.
d. Mempunyai focus historisa yang palin utama
e. Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

D. SISTEM PENGOLAHAN DATA SAMPEL
Pengertian data sample digunakan oleh perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan barang dan jasa kepada para pelanggannya.kita namakan system tersebut dengan system distribusi.

E. DOKUMENTASI SISTEM
Dokumentasi system menggunakan diagram arus data (DFD) untuk menggambarkan system kita harus mengetahui salah satu dari fasilitas utama tujuanya adalah untuk mendokumentasi logika system dan logika tersebut dijalankan oleh segala jenis system yaitu manual, key driven, computer.

F. TINJAUAN SINGKAT MENGENAI SISTEM
Diagram kontek menggambarkan system dalam konteksnnya dengan lingkungannya sistem distribusi digambarkan sebagai sebuah persegi panjang tegak lurus, dengan tanda panah yang menggambarkan data yang mengalir antara sistem dan lingkunganya. Elemen lingkungan digambarkan dengan persegi panjang yang lebih kecil.

G. SUBSISTEM UTAMA DARI SISTEM DISTRIBUSI
Diagram kontek cocok untuk menentukan wilayah sistem yaitu elemen lingkungan dan interface. Sub sistem di definisikan dengan sebuah persegi panjang. Sub sistem yang pertama berkenaan dengan pemenuhan pemesanan pelanggan yang kedua berkenaan dengan penambahan stok dari pemasok dan yang ketiga berkenaan dengan pemeliharaan atau kepengurusan buku besar perusahaan.
H. SISTEM YANG MEMENUHI PESANAN PELANGGAN
Langkah ini menunjukan empat sistem pertama yang terlibat dalam pemenuhan pemesanan pelanggan yaitu order entri (entri pesanan) inventarisasi, penagihan, (billing)dan penerimaan pembayaran (account reciavable).

I. SISTEM YANG MEMESAN STOK TAMBAHAN
Dengan cara ini kita mendefinisikan sub sistem yang berhubungan dengan pemesanan stok tambahan dari pemasok. Terdiri dari tiga sub sistem. Yaitu pembelian, penerimaan, dan pembayaran.

J. SISTEM YANG MELAKUKAN PROSES BUKU BESAR UMUM
Sistem buku besar umum (general ledger system) merekapitulasi atau meringkas transaksi dari berbagai sistem yang lain,seperti inventarisasi dan penggajian.dua subsistem yang terlibat disini .yang pertama adalah membukukan record yang memjelaskan berbagai tindakan dan transakasi ke dalam biku besar umum tersebut.sub yang kedua menggunakan isi dari buku besar umum tersebut untuk membuat laporan bagi manajer.

K. MEMENUHI PESANAN PELANGGAN
Dalam diskripsi tiap sub sistem sebelumnya kita menggunakan nomor dari DFD untuk mempermudah dalam menghubungkan penjelasan dengan diagram.
1. Entri pesanan (order entri)
a. mengedit data pesanan
perusahaan menggunakan from pemesanan penjualan sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mencatat semua data yang diperlukan untuk mengolah pesanan pelanggan.
b. Melakukan pengecekan kridit
Tujuanya adalah untuk menentukan apakah perusahaan ingin melakukan bisnis dengan pelanggan atau tidak, salah satu cara untuk melakukan pengecekan kredit adalah memasukan jumlah pesanan pada jumlah account receivable.
c. melakukan log in pesanan
jika pesanan di terima maka kita masukan deskripsi identivikasi singkat kedalam file order log dan menuliskan record accepted order, yang akan menjadi input bagi sistem inventarisasi
a. menandai pesanan yang terpenuhi
ketiga langkah diatas membentuk hubungan berantai mereka dihubungkan dengan arus data, tanpa adanya keikutsertaan masalah penyimpangan data.
d. inventarisasi
kita telah menerima pesanan pelanggan. Sekarang kita harus menentukan apakah kita dapat memenuhinya atau tidak.
a. mengecek keseimbangan persediaan
langkah pertama adalah mengecek keseimbangan atau neraca persediaan untuk tiap item yang dipesan. Item record (record item) untuk item yang dipesan dipanggil atau dibaca dari file inventori. Field neraca persediaan dari record inventarisasi diperbandingkan dengan jumlah pesanan dari record pesanan yang diterima untuk melihat apakah masih ada stok yang cukup untuk memenuhi pesanan tersebut pesanan yang tidak dapat dipenuhi, beck order recor dimasukan ke dalam field beck order.
b. mengecek point pemesanan kembali
kita harus mengecek untuk melihat apakah neraca persediaan yang baru dapat memenuhi point pemesanan kembali. Setiap record item berisi field poit pemesanan kembali recor point (point pemesanan kembali)adalah jumlah inventarisasi yang memicu aktifitas penambahan stok.
c. menambah item yang diterima
untuk menambah atau menaikan neraca yaitu dengan adanya penambahan stok yang diterima dari pemasok dengan menggunakan arus data receiv item dari item penerimaan dan memperbarui field neraca persediaan dari item yang diterima dal;am file inventori.
e. penagihan
invoice atau faktur adalah pemberitahuan resmi yang dikirim oleh perusahaan ke pelanggan untuk memberi tahu pelanggan tersebut mengenai jumlah hutang.
a. mendapatkan data pelanggan
data pelanggan meliput nama dan alamat keterangan pengiriman, dan nomor tenagga penjual yang akan ditulis pada faktur dan dokumen lain
b. membuat faktur
pembuatan faktur melibatkan perhitungan aritmatika salah satu perhitunganya adalah tiap line item (item baris) atau item yang terdaftar dalam from faktur diuraikan dengan mengalikan harga dengan jumlah item.
f. account receivable
a. memasukan receivable baru
b. menghapus receivable yang telah terbayar
c. membuat steatment
d. memberikan data pada buku besar umum

L. MEMESAN STOK TAMBAHAN
1. pembelian
merupakan bagian dari fungsi marketing, recor dimasukan dalam arus purchasing data (data pembelian ) yang berfungsi sebagai input bagi sistem pembelian yang menunjukan empat sub sistem dari sistem pembelian:
a. menetukan pemasok
b. mendapatkan komitmen verbal
c. membuat pesanan pembelian
d. menutup pesanan pembelian


2. penerimaan
sitem distribusi terdiri dari dua arus sumber fisik. Sistem penerimaan adalah tempat arus tersebut terjadi.
a. mengolah penerimaan
b. memberitaukan kepada sistem lainya
3. account payable
account payable sistem bertugas untuk membayar kepada pemasok atas pemberian yang dilakukan. Kepastian ini dapat diperoleh bila terjadi tiga kondisi
1. bila ada bukti bahwa stok tersebut dipesan
2. bila ada bukti bahwa stok telah diterima
3. bila factor telah diterima dari pemasok

M. PERANAN PEMROSESAN DATA DALAM PEMECAHAAN MASALAH
Pengolahan data banyak dilakukan oleh volume data yang lebih besar dari pada volume informasinya. Ada dua alasan yang pertama sistem pengolahan data benar benar menghasilkan out put informasinya dalam bentuk laporan accounting standar yang kedua sistem pengolahan data memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.



Hirarki Data Tradisional :
1. Elemen data / Field : suatu elemen data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
2. Record : gabungan sebuah elemen data yang terkait.
3. File : himpunan seluruh record yang berhubungan.

Aktifitas Manajemen Data :
1. Pengumpulan data ; data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input.
2. Integritas dan Pengujian ; data diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasi data tersebut.
3. Penyimpanan data dan pemeliharaan.
4. Keamanan data.
5. Organisasi data ; data disusun sedemikian untuk memenuhi kebutuhan user.
6. Pengambilan data ; data dibuat agar dapat digunakan oleh user yang berhak.

Dua jenis Penyimpanan Sekunder :
1. Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD) ;
Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst.
2. Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD) ;
Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.

Cara Mengolah Data :
1. Pengolahan Batch ;
Mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus.
2. Pengolahan On – Line ;
Setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya.
3. Sistem Real Time ;
Sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan perubahan waktu.
KONSEP DATABASE
Database : Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali.

Database Manajemen System ;
Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan,mengubah,menghapus,memanipulasi dan memeperoleh data / informasi dengan praktis dan efisien.

Komponen Utama DBMS :
1. Hardware ; yang melakukan pemrosesan dan menyimpan database.
2. Data.
3. User , dapat diklasifikasikan menjadi :
End User ;
Pengguna aplikasi, yang mengoperasikan program aplikasi.
Pengguna interaktif, yang memberikan perintah-perintah beraras tinggi (sintak-sintak query).
Programmer aplikasi, yang membuat program aplikasi.
Database Administrator, bertanggung jawab terhadap pengelolaan database.
4. Software, sebagai interface antara user dan database.

Perintah yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisasikan data :
1. Data Definition Language ;
Perintah yang biasa digunakan oleh DBA untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
Skema : deskripsi lengkap tentang struktur field, record dan hubungan data pada database.
Hal yang perlu dijabarkan dalam DBMS :
Nama database.
Nama file pada database.
Nama field dan record.
Deskripsi file, record dan field.
DDL juga digunakan untuk menciptakan, mengubah dan menghapus database.

Yang termasuk dalam kelompok DDL :
CREATE ; membuat table.
ALTER ; mengubah struktur table.
DROP ; menghapus table.

2. Data Manipulation Language ;
Perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi dan mengambil data pada database.
DML dibagi menjadi 2 :
Prosedural ; menuntut user menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
Non Prosedural ; menuntut user menentukan data apa saja yang diperlukan tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
Perintah yang termasuk dalam DML :
SELECT ; memilih data.
INSERT ; menambah data.
DELETE ; menghapus data.
UPDATE ; mengubah data.

Tugas – tugas Database Administrator :
1. Perencanaan database.
2. Penerapan database.
3. Operasi Database.
4. Keamanan Database.

Keuntungan Database Manajemen System :
1. Mengurangi pengulangan data.
2. Independensi data.
3. Memadukan data dari beberapa file.
4. Memanggil data dan informasi secara tepat.
5. Meningkatkan keamanan.

Kerugian Database Manajemen System :
1. Menggunakan software yang mahal.
2. Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal


Menggunakan MySQL Workbench Untuk Manajemen Database MySQL – Bagian 1 – Persiapan
administrator di Indonesia yang menggunakan query manual atau menggunakan tool pembantu seperti MySQL Administrator atau phpmyadmin untuk manajemen database MySQL. Tapi bayangkan jika tabel database anda mencapai puluhan atau bahkan ratusan ditambah dengan relationship yang kompleks dan indexing dimana-mana.
Tutorial berseri kali ini membahas mengenai solusi dari masalah di atas, rencananya tutorial ini terdiri dari 4 bagian. Tergantung saya malas apa gak hehe. Tutorial ditujukan untuk pemula di bidang manajemen database yang masih menggunakan teknik manual.
Sebelum saya mulai menulis panjang lebar di tutorial ini, lihatlah contoh di bawah ini:



Contoh Database
Jika anda ingin mengatur database dengan relationship dan tabel sebegitu banyaknya dengan cara manual seperti query SQL atau menggunakan phpmyadmin, 2 kata dari saya, anda gila, kecuali jika anda benar-benar butuh menggunakan query manual untuk alasan tertentu. Kalau terjadi perubahan di database tersebut seperti misalnya ada penambahan beberapa tabel baru yang mengubah banyak relationship tabel, anda pasti akan kelibetan.
Salah satu solusi yang saya dapatkan untuk hal ini dengan menggunakan tool pembantu untuk manajamen database yang berbasis diagram ERD. Ada beberapa tool pembantu yang dapat digunakan untuk melakukan hal ini diantaranya adalah Rational Rose, Sybase Power Designer, dan MySQL Workbench. Saya sendiri selama ini menggunakan Sybase Power Designer, namun untuk tutorial kali ini saya terangkan untuk yang menggunakan MySQL Workbench, karena tool ini gratis dan langsung terintegrasi dengan MySQL tanpa konfigurasi yang rumit.
MySQL Workbench
MySQL Workbench adalah produk dari MySQL untuk membantu meringankan beban kerja para pencinta database hehe. Dengan menggunakan MySQL Workbench kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat design dan model database
2. Query SQL
3. Administrasi database
Untuk menggunakan MySQL Workbench kita dapat mendownloadnya di http://dev.mysql.com/downloads/ secara gratis, beda dengan software seperti Rational Rose dan Sybase Power Designer yang berbayar. Langsung sajadownload MySQL Workbench lalu install.
Jalankan aplikasi MySQL Workbench setelah anda install dan anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini:
MySQL Workbench
Tampilan di atas sudah berisi beberapa data, tentunya jika anda baru menginstall MySQL Workbench tidak ada data di daftar-daftar MySQL Workbench tersebut.
Agar kita dapat menggunakan MySQL Workbench untuk mengatur database kita, kita harus membuat koneksi ke server MySQL yang terpasang di komputer kita. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Klik New Connection di kolom SQL Development
2. Masukkan nama dari koneksi yang akan kita buat, contohnya localhost jika anda menggunakan server lokal dalam tutorial ini, tapi terserah anda mau apa namanya.
3. Masukkan alamat server MySQL anda beserta port-nya, jika anda menggunakan komputer lokal maka biarkan saja terisi 127.0.0.1 dan port 3306. Port 3306 default port dari MySQL, jika anda ketika menginstalasi MySQL anda menggunakan port yang berbeda, sesuaikan.
4. Masukkan username dan password dari account MySQL anda
5. Jika anda ingin koneksi yang anda buat nantinya langsung terkoneksi ke database tertentu, anda bisa mengisi nama database yang anda inginkan di Default Schema, jika tidak maka anda tidak perlu mengisinya
Berikut adalah hasil dari pengisian di atas:
Pembuatan Koneksi Database MySQL
Jika sudah selesai klik tombol Test Connection. Jika anda tulisan Connection parameters are correct maka anda telah berhasil membuat koneksi ke database MySQL anda. Klik tombol OK untuk menyimpan koneksi anda.
Sekarang anda siap untuk melakukan manajemen database MySQL anda. Lanjut ke bagian berikutnya dari tutorial ini untuk mencoba membuat diagram EER agar dapat digunakan sebagai databas MySQL anda.

Menggunakan MySQL Workbench Untuk Manajemen Database MySQL – Bagian 2 – Forward Engineering
Di bagian ini kita akan:
1. Membuat model EER menggunakan MySQL Workbench
2. Forward engineer model EER yang kita buat ke MySQL Server
3. Melihat hasil forward engineer model EER yang kita buat menggunakan SQL Editor MySQL Workbench
——
Di artikel sebelumnya kita telah mengenal secara singkat mengenai MySQL Workbench untuk membantu manajemen database MySQL. Sekarang kita akan mencoba untuk membuat model EER di MySQL Workbench, model ini lah yang akan menjadi basis dari database kita nantinya di MySQL. Sekedar informasi, EER atau panjangnya adalah Enhanced Entity-Relationship, adalah sebuah model tingkat tinggi atau model konsep data yang merupakan ekstensi dari model Entity Relationship (ER). Udah segitu aja penjelasan dari saya hehe, ntar malah kebanyakan bahas EER lagi (padahal saya yang males hehe ), untuk jelasnya mungkin link ini bisa membantu.
Membuat Model EER
Berikut adalah tahap-tahap pembuatan model EER di MySQL Workbench:
1. Jalankan MySQL Workbench
2. Klik Create new EER Model di kolom Data Modelling
3. Klik 2 kali pada database default yang dibuat otomatis, yaitu mydb
4. Akan muncul properti dari database mydb di bagian bawah
5. Ubah nama databasenya dari mydb mejadi test_db (sebetulnya terserah anda, tapi di tutorial ini saya menggunakan test_db sebagai nama databasenya)
6. Klik 2 kali di Add Diagram di daftar EER Diagrams, jika muncul popup pilih Yes saja
7. Anda sekarang berada editor model EER, di bagian kiri terdapat toolbar untuk membuat model EER, disini saya hanya akan menjelaskan tool-tool yang digunakan di tutorial ini, jika anda ingin membaca deskripsi lengkap masing-masing tool anda bisa melihatnya di link ini
8. Klik pada icon tabel di toolbar, lalu klik di sembarang tempat di kanvas diagram
9. Klik 2 kali di tabel yang baru saja anda buat, beri nama tabel tersebut tblUser
10. Klik tab Columns di bagian bawah, di situ sudah terdapat satu kolom default yang menjadi primary key, yaituidtable1, ubah namanya menjadi id dan centang pada box AI (Auto Increment)
11. Klik 2 kali di kolom Column Name di baris kosong di bawah id untuk membuat field baru, beri namausername
12. Biarkan datatype-nya VARCHAR(45)
13. Centang box NN (Not Null) dan UQ (Unique)
14. Buat field baru lagi dengan nama password dan centang box NN
15. Hasil akhir tabel yang telah dibuat adalah seperti di bawah ini:
16. Save diagram yang anda buat dengan mengklik File -> Save Model di menu
Forward Engineer Model EER
Model pertama telah selesai kita buat, sekarang kita bisa lanjut untuk mem-fisik-asisasi (maksa bahasanya hehe ) model yang telah kita buat agar menjadi database fisik di server MySQL kita. Ikut langkah-langkah berikut:
1. Klik Database -> Forward Engineer, akan muncul tampilan untuk memilih opsi-opsi, untuk sekarang kita belum perlu untuk memilih opsi-opsi tersebut langsung saja klik tombol Next
2. Akan muncul tampilan untuk memilih objek yang akan di-forward engineer, pastikan Export MySQL Table Objects dicentang, klik tombol Next
3. MySQL Workbench akan menampilkan skrip SQL yang akan dieksekusi, anda bisa mereviewnya terlebih dahulu, jika sudah langsung klik Next
4. Sekarang kita akan diminta untuk memilih koneksi ke server MySQL kita, di artikel sebelumnya kita sudah membuat koneksi, pilih koneksi yang kita buat sebelumnya yaitu localhost di Stored Connection
5. Klik tombol Execute, MySQL akan memulai proses forward engineering
6. Setelah prosesnya selesai klik tombol Close
SQL Editor
Proses forward engineer yang kita lakukan sebelumnya telah menghasilkan database fisik di server MySQL kita. Anda bisa mengeceknya database MySQL anda dengan cara yang biasa anda gunakan atau menggunakan fitur SQL Editor di MySQL Workbench. Berikut adalah langkahnya:
1. Di MySQL Workbench anda klik Database -> Query Database pada menu
2. Anda akan diminta untuk memilih koneksi, pilih koneksi localhost di Stored Connection lalu klik OK
3. Akan muncul tampilan SQL Editor, klik pada tombol panah di pojok kanan bagian Overview
4. Pilih test_db dari daftar yang muncul
5. Klik 2 kali pada tabel tblUser di daftar tabel
6. Anda akan melihat kolom-kolom tabel tblUser sesuai dengan yang anda buat di model EER anda sebelumnya
Stay Tuned
Kita sudah dapat menggunakan beberapa fitur basis dari MySQL Workbench untuk manajemen database MySQL kita. Di artikel berikutnya kita akan belajar untuk reverse engineering, kalau di bagian ini kita membuat model dulu baru dijadikan database beneran, reverse engineering adalah sebaliknya, dari database yang sudah ada dijadikan model. Menarik bukan? Hehe, tunggu artikel selanjutnya.

Menggunakan MySQL Workbench Untuk Manajemen Database MySQL – Bagian 3 – Reverse Engineering
i bagian ini kita akan:
1. Membuat diagram dari database yang sudah ada
2. Mengubah diagram hasil reverse engineering
3. Mensinkronisasikan hasil perubahan di diargram EER dengan database yang ada
——
Di artikel sebelumnya kita sudah mencoba untuk melakukan forward engineering, sekarang kita akan mulai melakukan kebalikannya. Mungkin buat yang sebelumnya lebih suka mengotak-atik database MySQL secara langsung tidak menggunakan diagram, akan merasa kesulitan jika ingin mempresentasikan design databasenya ke orang lain, karena tentu tidak mungkin misalnya kita ingin mempresentasikan database yang kita buat ke bos menggunakan phpmyadmin / MySQL administrator, hehe bisa dilempar asbak ntar.
Reverse Engineering
Okeh kita mulai saja tahap untuk reverse engineering, lakukan langkah berikut:
1. Jalankan MySQL Workbench
2. Klik Create EER Model from Existing Database di kolom Data Modelling
3. Akan muncul tampilan untuk memilih koneksi database, pilih koneksi localhost di Stored Connection yang sudah dibuat sebelumnya
4. Klik tombol Next
5. Klik tombol Next lagi setelah proses selesai
6. Pilih database-database yang ingin di reverse engineer, untuk sekarang pilih database test_db yang sudah kita buat sebelumnya, lalu pencet Next
7. Klik tombol Next lagi setelah proses selesai
8. Klik Next lagi……… smoga pembaca gak bosen-bosen buat pencet tombol next, next, next hehe
9. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
10. Untuk sekarang kita tidak perlu mengotak-atik apa-apa langsung saja klik tombol Execute
11. Setelah proses selesai klik tombol Next, lalu klik tombol Finish
That’s it hehe, gak sulit untuk melakukan reverse engineer di MySQL Workbench kan. Anda sekarang bisa men-save diagram ER hasil reverse engineering.
Sinkronisasi Database
Sekarang kita akan mencoba untuk melakukan sinkronisasi antara database yang ada di server MySQL kita dengan diagram EER yang kita buat di MySQL Workbench. Dengan melakukan ini kita tidak perlu lagi untuk melakukan update manual di database MySQL kita ketika kita mengubah diagram EER dari database tersebut.
Untuk melakukan hal ini tidaklah rumit, anda cukup membuka diagram EER yang ada lalu klik Database ->Synchronize Model di menu. Cukup klik next, next, next seperti biasa maka database anda akan terupdate sesuai dengan perubahan yang ada di diagram.
——-
Sekarang anda sudah bisa menggunakan sebagian dari fitur-fitur yang ada di MySQL Workbench untuk manajemen database anda. Masih banyak yang bisa ditelusuri di aplikasi ini, tapi jika anda membutuhkan tool pembantu yang lebih global anda bisa mulai mencoba software seperti Sybase Power Designer dan Rational Rose.

MANAJEMEN DATA
Dalam dunia yang sangat kompleks ini, menuntut user( orang dan organisasi )baik bisnis maupun non bisnis untuk mengelola data menjadi informasi dengan efektif dan efisien. Untuk mempermudah user ( orang dan organisasi ) diperlukan sebuah system yang dapat membantu user (orang dan organisasi) untuk mengatur dan mengelola data menjadi informasi,yang dinamakan system manajemen data base. Begitu juga PT. Telkom yang mengingikan system analis nya mengerjakan atau memperbaiki manajemen data informasi tagihan, di mana terdapat kendala dalam proses penagihan tagihan jasa layanan internet kepada pelanggan. Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap user (orang dan organisasi) sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Manajemen data harus menjamin keamanan data sudah atau belum diolah menjadi sebuah informasi yang tersimpan dengan aman maupun terjadi gangguan system. Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara pemodelan data. Dalam membuat system data base terdiri dari empat tahapan, yaitu : 1.Merencanakan system data base 2.Menganalisis system data base 3.Merancang atau Mendesain system data base 4.Mengimplementasikan system data base Dalam menyelesaikan Ujian Tengah Semenster Manajemen Data, penulis akan membuat system data base dengan cara mengikuti tata aluran empat tahapan di atas. Berikut penjelasan dari empat tahapan pembuatan system data base

1. Perencanaan Perencanaan merupakan tahap pertama dalam menyusun system data base, dalam penyusunan ini terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
a.Mengidentifikasi factor strategi perencanaan
b.Mengidentifikasi obeject perencanaan perusahaan
c.Mengembangkan Enterprise Model : - Fungsi dekomposisi
menjelaskan fungsi dekomposisi adalah proses mengurutkan fungsinya sebuah organisasi ke tingkat yang lebih besar dan semakin detail. urutan dimulai dari list order yang berlanjut ke tingkat berikutnya sampai pada tingkat order complete. Dekomposisi fungsional adalah proses klasik digunakan dalam analisis sistem masalah yang simple dan mengidentifikasi komponen

2. Analisis Untuk proyek sistem informasi yang dimulai, kebutuhan data keseluruhan sistem informasi yang diusulkan harus dianalisa, agar dapat memudahkan proses selanjutnya yaitu perancangan atau desain dan mengoreksi kembali perencanaan yang direncanakan apakah sesuai atau dapat terlaksana. Berikut proses analisa PT. Telkom : Di asumsikan bahwasebelumnya informasi tagihan PT. Telkom tidak lengkap, maka dari itu divisi keuangan dan auditor meminta system analys untuk membuat suatu informasi tagihan yang lengkap. Dalam proses perencanaan, tahap yang paling penting adalah Data modeling, karena tujuan pemodelan data adalah untuk mendokumentasikan data di dalam aturan bisnis. Ada dua pembahasan dalam data modeling, yaitu data pemodelan dan notasi relantionship entitas dengan aturan ikhtisar bisnis. data model tidak dapat mewakili semua aturan bisnis; model data bersama dengan dokumentasi terkait dan jenis-jenis model sistem infromation mewakili semua aturan-aturan bisnis yang harus ditegakkan melalui sistem informasi. Berikut asumsi-asumsi dari penulis tentang PT. Telkom dalam proses analisis system :
a. Perusahaan menjual produk atau jasa layanan internet kepada customer dengan satu jenis produk dengan identitas Produk_id. Produk_id diidentitaskan menjadi Produk_deskripsi dan Standar_harga. b.Pelanggan memberikan keterangan alamat dan NPWP pelanggan(apabila ada), identitas pelanggan adalah Pelanggan_id, Pelanggan_alamat,Pelanggan_NPWP, Kode_pos. c.Pelanggan menyetujui order pemesanan produk atau jasa layanan internet. Identitas order adalah Order_id. Di dalam setiap penjualan mencakup order_line dimana beridentitaskan Order_nomor, Produk_id, Order_kuantitas. d.Pelanggan yang telah melakukan order, selanjutnya setiap penjualan mencakup invoice yang beridentitaskan Invoice_nomor, Order_nomor, Pelanggan_id, Produk_id, Perusahaan_id, Penjualan_id, Payment_total, Payment_tempo, Payment_cost, Invoice_bulan. e. Penjualan produk atau jasa layanan internet dilakukan di kantor cabang, penjualan mencakup keterangan tempat penjualan yang beridentitas Sales_id, sales_alamat. f.Setiap penjualan mencakup keterangan pembayaran yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Pembayaran beridentitaskan Pembayaran_nomor dan Invoice_nomor. g. Perusahaan beridentitaskan Perusahaan_alamat, Perusahaan_website, Perusahaan_nama, Perusahaan_NPWP. Dari hasil analisa di atas, berikut analisis desain dengan Entity Relantionship

Implementasi database. Dalam tahap perancangan dan desain ada dua spesifikasi, yaitu : a. Logical Desain Adalah y
ang memetakan persyaratan konseptual ke dalam model data yang terkait dengan sistem manajemen database yang spesifik.

4. Implementasi Tahap yang terakhir adalah tahap implementasi, di mana dalam kasus ini, system basis data dipakai di microsoft acces dengan menggunakan bahasa sql, berikut pembahasannya : Tahap membuat table entity sebagai berikut : Create tablePe ru sa ha a n Perusahaan_id Number(10,0)NOT NULL Perusahaan_nama Varchar(30) Perusahaan_alamat varchar(35) Perusahaan_NPWP Varchar(10) Perusahaan_website Varchar(15) Coinstraint Customer_PK Primary Key(Perusahaan_id) Create tableP rod u k Produk_id INTERGER NOT NULL Produk_deskripsi Varchar(55,0) Produk_harga Decimal(6,2) Coinstraint Produk_PK Primary key(Produk_id) Create tableO rd e r Order_id Number(10,0) NOT NULL Customer_id Number(10,0) NOT NULL Order_nomor Decimal(6,2) Order_pemesanan Varchar(10) Order_pemasangan Varchar(15) Coinstraint Order_PK Primary Key(Order_id) Create table Order Line Order_id Number(10,0) NOT NULL Produk_id INTERGER NOT NULL Order_kuantitas Decimal(6,2) Coinstraint Order Line_PK Primary Key(Order_id, Produk_id) Coinstraint Order Line_FK1 Foreign Key(Order_id),Reference Order(Order_id) Coinstraint Order Line_FK2 Foreign Key(Product_id),Reference Product(Product_id) Create tableIn vo ice Invoice_id Number(10,0) NOT NULL Order_id Number(10,0) NOT NULL Pelanggan_id Number(10,0) NOT NULL Produk_id INTERGER NOT NULL Perusahaan_id Number(10,0) NOT NULL Penjualan_id Number(10,0) NOT NULL Payment_Total Decimal(6,2) Payment_tempo Decimal(6,2) Payment_cost Decimal(6,2) Invoice_bulan Date Default sysdate Coinstraint Invoice_PK Primary Key(Invoice_id, Order_id, Produk_id, Pelanggan_id, Perusahaan_id, Penjualan_id) Coinstraint Invoice_FK1 Foreign Key(Order_id),Reference Order(Order_id) Coinstraint invoice_FK2 Foreign Key(Product_id),Reference Product(Product_id) Coinstraint invoice_FK3 Foreign Key(Pelanggan_id),Reference Pelanggan (Pelanggan_id)..

Coinstraint invoice_FK4 Foreign Key(Perusahaan_id),Reference Perusahaan (Perusahaan_id) Coinstraint invoice_FK5 Foreign Key(Penjualan_id),Reference Penjualan(Penjualan_id) Create TableP e la ng ga n Pelanggan_id Number(10,0) NOT NULL Pelanggan_alamat Varchar(20,0) Pelanggan_NPWP Decimal(6,2) Kode_pos Decimal(6,2) Coinstraint invoice Pelanggan_PK PrimaryKey(Pelanggan_id) Create TableP en jua la n Penjualan_id Number(10,0) NOT NULL Penjualan_alamat Varchar(20,0) Coinstraint invoice Penjualan_PK PrimaryKey(Penjualan_id) Crate TablePe mba ya ran Pembayaran_id Number(10,0) NOT NULL Pembayaran_nomor Number(15,0) Invoice_id Number(10,0) NOT NULL Coinstraint invoice Pembayaran_PK PrimaryKey(Pelanggan_id,Invoice_id) Coinstraint invoice Pembayaran_FK1 Foreign Key(),Reference Invoice(Invoice_id).

Pernyataan Query SQL : Select minimunPayment_total fromINVOICE where Invoice_number =payment_total and Penjualan_id = ‘Kantor Cabang Cikupa Selatan’ order byPelan ggan _id




PUSTAKA

Sumber – sumber terkait :
http://www.teknojurnal.com/2010/02/09/menggunakan-mysql-workbench-untuk-manajemen-database-mysql-bagian-1-persiapan/

http://www.teknojurnal.com/2010/02/09/menggunakan-mysql-workbench-untuk-manajemen-database-mysql-bagian-2-forward-engineering/

http://www.teknojurnal.com/2010/02/14/menggunakan-mysql-workbench-untuk-manajemen-database-mysql-bagian-3-reverse-engineering/

http://www.scribd.com/doc/40469835/Manajemen-Data

http://ilmukomputer.org/searchresult.php?cx=partner-pub-4564255532858707:cv5qtw-m4m3&cof=FORID:10&ie=ISO-8859-1&q=manajemen+database&sa=Search&siteurl=ilmukomputer.org/category/database/page/3/

http://www.scribd.com/doc/23103648/Chapter10-Database-Manajemen-INA

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2007/02/muharandy-ruby.pdf









Tidak ada komentar:

Posting Komentar